Tertolaknya Keimanan Fir‘aun dalam QS. Yunus: 90–92: Analisis Praktik Penafsiran Nawawi al-Bantani dan Kojin Mashudi
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini membahas praktik penafsiran mengenai tertolaknya keimanan Fir‘aun dalam QS. Yunus: 90–92 dengan menelaah dua mufasir berbeda generasi, Nawawi al-Bantani dan Kojin Mashudi. Kajian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan memahami tafsir tidak hanya pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan kerangka penafsirannya. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan corak penafsiran masing-masing tokoh serta menganalisis perbedaan orientasi yang mereka gunakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi dan perbandingan tafsir. Hasil menunjukkan bahwa Nawawi al-Bantani menafsirkan ayat tersebut secara teologis-normatif, menegaskan bahwa taubat pada saat sakaratul maut tidak diterima. Sebaliknya, Kojin Mashudi menafsirkan secara kontekstual-reflektif, menekankan aspek moral dan urgensi beriman sebelum ajal. Simpulan penelitian ini menegaskan bahwa meskipun sama-sama menyatakan keimanan Fir‘aun tertolak, perbedaan corak penafsiran mencerminkan dinamika tafsir Al-Qur’an yang berkembang mengikuti konteks zaman dan kebutuhan umat.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
Anis, A. S., & Wahyudi. (2024). Corak dan Gaya Penafsiran. Jurnal Cakrawala Akademika, 1(4), Article 4. https://doi.org/10.70182/JCA.v1i4.41
Awaluddin, R. Z. S., & Hakim, L. (2023). Mumi Fir’aun dalam al-Qur’an: Studi QS. Yunus [10]:92 Perspektif Tafsir Al-Mishbah. Studia Quranika, 8(1), Article 1. https://doi.org/10.21111/studiquran.v8i1.9346
Bungin, B. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Rajawali Pers.
Burhanuddin, M. S. (2006). Hermeneutika al-Qur`an ala pesantren: Analisis terhadap tafsir Marah Labid karya K.H. Nawawi Banten (Cet. 1). UII Press. https://cir.nii.ac.jp/crid/1130000796535623808?lang=en
Endraswara, S. (2013). Metodologi Penelitian Sastra. Media Pressindo.
Gusmian, I. (2013). Khazanah Tafsir Indonesia ; Dari Hermeneutika hingga Ideologi. Lkis Pelangi Aksara.
Kojin Mashudi. (2020a). Kojin Mashudi—Telaah Tafsir Al-Muyassar—Jilid # 1—Juz 01-05—2020. http://archive.org/details/kojin-mashudi-2020-telaah-tafsir-al-muyassar-jilid-1-juz-01-05
Kojin Mashudi. (2020b). Kojin Mashudi—Telaah Tafsir Al-Muyassar—Jilid # 3—Juz 11-15—2020. http://archive.org/details/kojin-mashudi-2020-telaah-tafsir-al-muyassar-jilid-3-juz-11-15
Mauluddin, Moh. (2021). Sunnatullah Dalam Kisah Musa Dan Fir’aun. Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir, 4(1), 79–97. https://doi.org/10.58518/alfurqon.v4i1.638
Mustofa, A. (2005). Bersatu Dengan Allah. PADMA press.
Nawawi, M. I. (1997). Marah Labid li Kasyfi Ma’na Qur’an Majid. Dar al Kutub al ’Ilmiyah.
Parhani, A. (2013). METODE PENAFSIRAN SYEKH NAWAWI AL-BANTANI DALAM TAFSIR MARAH LABID. Jurnal Tafsere, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.24252/jt.v1i1.7448
Qur’an Kemenag. (2022). https://quran.kemenag.go.id/
Robikah, S. (2019). SHIFTING PARADIGM DALAM TAFSIR AL-QURAN ; ANALISIS TERHADAP PERKEMBANGAN TAFSIR FEMINIS DI INDONESIA. Jurnal Tafsere, 7(2), Article 2. https://doi.org/10.24252/jt.v7i2.11463
Syakhrani, A. W., & Ashidiqi, M. Q. (2023). PENGERTIAN TAFSIR ILMU AL-QUR’AN. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran Dan Hadis, 3(2), Article 2.